Saturday, February 23, 2013

Madu Murni/Asli V.S Madu Palsu

Madu Murni/Asli V.S Madu Palsu


Selain dari keajaiban nutrisi bermanfaat yang terkandung didalam madu dan khasiatnya, ciri-ciri dan karakter dari madu asli menjadi hal yang penting untuk difahami. Banyak artikel maupun tulisan yang membahas tentang ciri-ciri madu asli maupun madu aspal. Namun banyak informasi yang menyesatkan dan parahnya lagi informasi menyesatkan tersebut menjadi dasar bagi masyarakat umum untuk menilai keaslian madu. 
Berikut ini adalah teori-teori konvensional yang kurang tepat : 
  1. Madu asli bila ditutup rapat, setelah sekian lama ketika dibuka tutupnya maka akan meletus.
  2. Madu asli tidak dikerubungi semut.
  3. Bila dioleskan ke pentul  korek api, korek api tersebut masih bias menyala.
  4. Madu asli bila dicampur dengan kuning telur, maka kuning telur tersebut akan matang.
Madu Hutan Asli
Kesemua teori diatas adalah teori yang sudah tersebar dimasyarakat dan  parahnya menjadi pedoman dalam menilai keaslian madu. Pada poin satu dimana madu dikatakan asli bila meletus ketika dibuka tutupnya, padahal letupan tersebut adalah hasil dari proses fermentasi sama persis ketika kita menyimpan tape didalam botol dan ditutup rapat,pasti ketika dibuka akan terjadi letupan. Hal ini terjadi pada madu yang kadar airnya tinggi sehingga terjadi proses fermmentasi pada madu tersebut. Jadi teori ini tidak tepat dalam menilai keaslian madu.
Madu asli tidak dikerubungi semut, Semua semut menyukai rasa manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Bahkan ada tiga jenis semut yang memang suka madu, seperti semut pudak, semut gramang dan semut hitam dengan tubuh lancip. Sehingga madu pasti dikerubungi semut, bahkan semut menjadi hama nomor satu bagi peternak lebah. Kecuali bila madu dengan tingkat keasaman yang tinggi maka madu tersebut tidak akan disemuti, karena wangi manisnya terhalang oleh asam madu tersebut.
Madu asli bila dioleskan ke pentul korek, maka korek api tersebut masih bias menyala. Ini juga teori yang kurang tepat, karena karakter madu berbeda2 ada yang kadar air tinggi dan rendah. Bila diuji pada madu dengan kadar air tinggi pasti korek api tersebut tidak akan menyala, sebaliknya bila kadar air madu rendah maka korek api akan bias menyala. Uji tes dengan metode ini juga tidak ada ukuran seberapa lama korek tersebut didiamkan sebelum dinyalakan.
Madu asli bila dicampur dengan kuning telur, maka kuning telur tersebut akan matang, teori ini juga bukan cara yang tepat menilai kualitas madu. Sebenarnya itu bukan matang, tapi hanya menggumpal (koagulasi). Madu yang bersifat asam jika dicampur/bertemu dengan kuning telor yang mengandung protein dan lemak maka akan menggumpal. Jadi tidak benar jika madu asli bisa mematangkan kuning telor.
Lalu bagaimana menentukan / menilai keaslian madu?
Madu asli mengandung enzim sedangkan madu palsu tidak. Enzim tidak bisa dibuat manusia, dan hanya bisa dibuat lebah madu. Enzim-enzim terpenting dalam madu; diatase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase dan lipase. Diastase merupakan enzim pengubah karbohidrat komplek (polisakarida) jadi karbohidrat sederhana (mono sakarida). Invertase merupakan enzim pemecah molekul sukrosa jadi glukosa dan fluktosa. Oksidase mengemban peran sebagai enzim pembantu oksidasi glukosa jadi asam peroksida. Enzim peroksidase melakukan proses oksidasi metabolisme. Semua zat berguna untuk proses metabolisme tubuh. Sehingga untuk mengetahui madu itu asli atau tidak harus melakukan uji laboratorium terkait zat-zat yang terkandung didalam madu tersebut.
Untuk lebih amannya adalah pastikan madu yang anda konsumsi jelas asal-usulnya (dari mana madu berasal), kemudian gunakan tubuh anda untuk menilaikeaslian madu, yaitu konsumsi secara teratur dan bandingkan apakah kondisi gula darah anda meningkat dan kebugaran anda bertambah atau tidak, pastikan kondisi tubuh anda dalam keadaan normal/sehat pada saat pengetesan, dan tidak dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung gula yang tinggi. Madu asli tidak menyebabkan kenaikan gula darah.
 
Sumber: http://madumurninusantara.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment