Tuesday, February 16, 2016

Keampuhan Madu Dalam Membunuh Bakteri

Keampuhan Madu Membunuh Bakteri

Keampuhan Madu Membunuh Bakteri
Madu (lbjsbrownbag.com)
 Madu merupakan produk multifungsi yang dihasilkan oleh lebah. Banyak sekali kegunaan dari madu sebagai obat atau sebagai produk kecantikan kulit wanita.


Namun, ada lagi khasiat madu yang tak kalah penting. Para ilmuwan seperti dikutip dari laman Times of India menyatakan terdapat bahan rahasia dalam madu yang mampu membunuh bakteri.

Mereka telah menemukan bahwa lebah membuat protein yang terkandung dalam madu yang dihasilkannya, disebut defensin-1. Protein ini bisa digunakan untuk mengobati luka bakar dan infeksi kulit, serta untuk mengembangkan obat baru yang dapat memerangi infeksi resisten antibiotik.

"Molekul dasar dari madu memiliki aktivitas antibakteri sebagai madu medis kelas satu, madu dipercaya berperan sebagai bahan pengobatan,” kata Sebastian AJ Zaat, seorang peneliti yang terlibat dalam pekerjaan dari Departemen Mikrobiologi Medis di Academic Medical Center di Amsterdam.

"Madu yang diturunkan dari komponen terisolasi memiliki nilai bagus untuk pencegahan dan pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri resisten antibiotik," katanya menambahkan.

Dalam proses penelitiannya, Zaat dan tim peneliti menyelidiki aktivitas antibakteri madu medis kelas satu dalam tabung reaksi terhadap panel resisten antibiotik, bakteri penyebab penyakit.

Mereka mengembangkan metode untuk selektif menetralkan faktor antibakteri yang ada pada madu dan menentukan kontribusi masing-masing antibakteri. Akhirnya, para peneliti mengisolasi defensin-1 protein, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh lebah madu dan ditambahkan oleh lebah madu.

Setelah analisis, para ilmuwan menyimpulkan, sebagian besar sifat antibakteri madu berasal dari protein.

Informasi ini juga bisa bermanfaat bagi lebah penghasil madu, karena bisa dimanfaatkan sendiri oleh para lebah sebagai sistem kekebalan tubuh yang membuat mereka lebih sehat.

Studi ini telah diterbitkan dalam edisi cetak Juli 2010 dari FASEB Journal.

No comments:

Post a Comment