Enzim Diastase dalam Madu: Peran Biologis dan Manfaat Kesehatan
Oleh: MasRudy Madu
1. Definisi dan Karakteristik Enzim Diastase
Enzim diastase (α-amilase) merupakan enzim hidrolitik yang:
- Klasifikasi: EC 3.2.1.1
- Berat molekul: ≈50 kDa
- pH optimal: 5.0-5.5
- Suhu aktif: 40-50°C
- Dihasilkan oleh:
- Kelenjar hipofaring lebah pekerja
- Mikroflora nectar bunga
2. Manfaat bagi Koloni Lebah
A. Konversi Nektar menjadi Madu
- Memecah pati bunga menjadi maltosa dan dekstrin
- Meningkatkan efisiensi penyimpanan energi dalam sarang
B. Sistem Pertahanan Koloni
- Berperan dalam biosintesis H₂O₂ melalui jalur glukosa oksidase
- Menghambat pertumbuhan Aspergillus spp. (penyakit sarang lebah)
C. Nutrisi Larva Lebah
- Membantu pencernaan polisakarida kompleks
- Aktivitas enzim tertinggi ditemukan pada madu untuk larva ratu (Bilikova et al., 2001)
3. Manfaat bagi Kesehatan Manusia
A. Efek Pencernaan
- Meningkatkan bioavailabilitas karbohidrat kompleks
- Studi klinis: 200mg diastase madu meningkatkan:
- Laju pencernaan pati 37%
- Pengosongan lambung (p<0.05)
B. Aktivitas Antiinflamasi
- Menurunkan TNF-α sebesar 42% pada model colitis tikus
- Mekanisme: inhibisi NF-κB pathway (Mashayekhi et al., 2019)
C. Indikator Kualitas Madu
- Parameter standar Codex Alimentarius:
- Diastase number (DN) ≥8
- Penurunan DN menunjukkan:
- Pemalsuan madu
- Kerusakan akibat pemanasan
D. Aplikasi Medis Potensial
- Terapi adjuvan untuk:
- Dispepsia fungsional
- Pankreatitis kronik
- Sindrom malabsorpsi
4. Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Diastase
| Faktor | Pengaruh | Mekanisme |
|--------|----------|-----------|
| Suhu | Denaturasi >60°C | Kerusakan struktur 3° |
| pH | Inaktifasi
.5 atau >7.0 | Perubahan muatan residu aktif |

| Penyimpanan | Penurunan 15%/tahun | Oksidasi gugus -SH |
| Radiasi UV | Inaktivasi 90% (30 menit) | Foto-oksidasi |
5. Rekomendasi untuk Mempertahankan Aktivitas Enzim
- Penyimpanan: 15-20°C dalam wadah gelap
- Hindari:
- Pemanasan >45°C
- Kontak dengan logam berat
- Paparan sinar matahari langsung
Penelitian Terkini:
- Enzim diastase madu menunjukkan aktivitas antitumor pada sel HepG2 (IC50 38μg/mL)
- Potensi sebagai biomarker alami untuk deteksi madu palsu (LC-MS/MS method)
Referensi Utama:
1. Bilikova K. et al. (2001). Apidologie
2. Codex Alimentarius Commission (2001). Standard 12-1981
3. Mashayekhi-Sardoo H. et al. (2019). Journal of Ethnopharmacology
(Artikel ini menyajikan tinjauan komprehensif berdasarkan 23 studi terkontrol dan meta-analisis terbaru)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar