Madu murni atau raw honey dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, namun konsumsinya perlu disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan. Untuk dewasa, rekomendasi umum adalah 1-2 sendok makan per hari (sekitar 20-40 gram), dengan batasan tidak melebihi 25 gram per hari untuk wanita dan 37,5 gram untuk pria sesuai anjuran USDA mengenai asupan gula tambahan.
Madu dapat dikonsumsi sebagai sumber energi di pagi hari dengan mencampurkan 1 sendok makan ke dalam air hangat, atau untuk membantu tidur dengan mencampur 1-2 sendok teh ke dalam susu hangat sebelum tidur. Bagi penderita sakit tenggorokan, 1 sendok makan madu 2 kali sehari dapat membantu meredakan gejala.
Untuk anak-anak, pemberian madu memiliki aturan yang lebih ketat. Bayi di bawah 1 tahun sama sekali tidak boleh mengonsumsi madu karena risiko botulisme dari spora Clostridium botulinum yang mungkin terkandung dalam madu. Anak usia 1-2 tahun sebaiknya dibatasi maksimal 1 sendok teh per hari (5 gram), sementara anak di atas 2 tahun dapat mengonsumsi hingga 6 sendok teh per hari (25 gram) menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics, meskipun lebih aman jika dibatasi 1-2 sendok teh sehari untuk mencegah risiko obesitas dan masalah gigi. Madu untuk anak sebaiknya diberikan dengan mencampurkannya ke dalam makanan seperti yogurt atau roti panggang.
Penting untuk memilih jenis madu yang tepat, dimana madu mentah (raw honey) lebih direkomendasikan karena kandungan nutrisinya yang masih lengkap dibandingkan madu pasteurisasi. Setiap sendok makan madu mengandung sekitar 17 gram gula dan 64 kalori, sehingga perlu diperhitungkan dalam asupan gula harian, terutama bagi penderita diabetes. Penyimpanan madu yang benar yaitu dalam wadah kedap udara di suhu ruang (15-25°C) dan terhindar dari sinar matahari langsung akan membantu mempertahankan kualitasnya. Meskipun madu memiliki banyak manfaat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti karies gigi, kenaikan gula darah, atau reaksi alergi pada beberapa individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar