MUSIM PACEKLIK, MUSIM HUTANG
(Artikel salah satu mitra peternak lebah madu kami)
Mungkin sebagian besar orang tidak tahu kalau peternak lebah tidak panen setiap bulan, banyak yang berfikir bahwa lebah bisa dipanen tiap bulan. Saya sendiri sering diberitahu kalau lebah kecil/jawa panennya pada bulan purnama, kalau telat sampai tanggal satu/bulan habis maka madunya akan jadi anak. Saya sendiri bersyukur kalau ada yang mendoakan kita bisa panen tiap bulan. sayangnya kenyataan tidak seindah harapan, musim panen lebah hanya enam bulan. Enam bulan sisanya paceklik.
Kok bisa paceklik, khan tanaman masih banyak ?
Memang betul sih tanaman masih banyak, tapi sayangnya lebah tidak makan tanaman. lebah makan cairan yang dihasilkan oleh tanaman, bahasa kerennya "nektar". Cairan manis ini dihasilkan pada satu kelenjar nektaries, biasanya terdapat pada bunga. Bahasa mudahnya, ada bunga ada nektar. Tidak ada bunga tidak ada nektar. Meskipun kenyataannya ada nektar yang tidak keluar dari bunga.
Kalau lihat di buku-buku perlebahan terbitan Indonesia, dengan enaknya menyebut Indonesia mempunyai luas hutan sekian juta hektar, maka bisa dihasilkan madu sekian ribu ton. Alangkah indahnya...
Sayangnya kenyataan tak seindah harapan, tidak semua tanaman bisa menjadi sumber pakan lebah. Seperti saat ini, tidak ada bunga, berarti tidak ada nektar artinya paceklik. Padahal sesungguhnya madu adalah makanan lebah, berarti kalau gak ada madu lebah tidak makan. trus.... mati deh.
Berarti kalau musim tidak ada madu lebah mati ??? iya.. kalau kita biarkan maka lebah akan mati, Trus bagaimana caranya ? ya harus di kasih makan. Dengan apa? dengan gula yang dicairkan (gula ditambah air). Inilah yang disebut musim paceklik karena peternak harus memberi makan leabahnya, sementara lebah tidak menghasilkan madu.
Inilah nasib kami para peternak lebah, sudah memberi makan gula, tidak panen lagi. Ada lagi susahnya kalau ada orang lewat dan melihat kami memberi makan, kalau bertanya mendingan kami bisa menjelaskan. Banyak yang tidak bertanya langsung disimpulkan bahwa lebah ternak dikasih gula biar bisa dipanen (hadeh...) ya.. sudahlah, jangankan masyarakat umum, kalangan akademisipun banyak yang masih berfikiran demikian, madu ternak tercampur dengan gula. Seandainya lebah kami bisa bertahan hidup tanpa kami kasih makan gula (pada saat hujan seperti ini) tentunya kami memilih tidak memberi makan, sudah capek, beli gula apalagi kalau seperti ini uang sudah habis, hutang lagi. (hadeh...)
(Artikel salah satu mitra peternak lebah madu kami)
Mungkin sebagian besar orang tidak tahu kalau peternak lebah tidak panen setiap bulan, banyak yang berfikir bahwa lebah bisa dipanen tiap bulan. Saya sendiri sering diberitahu kalau lebah kecil/jawa panennya pada bulan purnama, kalau telat sampai tanggal satu/bulan habis maka madunya akan jadi anak. Saya sendiri bersyukur kalau ada yang mendoakan kita bisa panen tiap bulan. sayangnya kenyataan tidak seindah harapan, musim panen lebah hanya enam bulan. Enam bulan sisanya paceklik.
Kok bisa paceklik, khan tanaman masih banyak ?
Memang betul sih tanaman masih banyak, tapi sayangnya lebah tidak makan tanaman. lebah makan cairan yang dihasilkan oleh tanaman, bahasa kerennya "nektar". Cairan manis ini dihasilkan pada satu kelenjar nektaries, biasanya terdapat pada bunga. Bahasa mudahnya, ada bunga ada nektar. Tidak ada bunga tidak ada nektar. Meskipun kenyataannya ada nektar yang tidak keluar dari bunga.
Kalau lihat di buku-buku perlebahan terbitan Indonesia, dengan enaknya menyebut Indonesia mempunyai luas hutan sekian juta hektar, maka bisa dihasilkan madu sekian ribu ton. Alangkah indahnya...
Sayangnya kenyataan tak seindah harapan, tidak semua tanaman bisa menjadi sumber pakan lebah. Seperti saat ini, tidak ada bunga, berarti tidak ada nektar artinya paceklik. Padahal sesungguhnya madu adalah makanan lebah, berarti kalau gak ada madu lebah tidak makan. trus.... mati deh.
Berarti kalau musim tidak ada madu lebah mati ??? iya.. kalau kita biarkan maka lebah akan mati, Trus bagaimana caranya ? ya harus di kasih makan. Dengan apa? dengan gula yang dicairkan (gula ditambah air). Inilah yang disebut musim paceklik karena peternak harus memberi makan leabahnya, sementara lebah tidak menghasilkan madu.
Inilah nasib kami para peternak lebah, sudah memberi makan gula, tidak panen lagi. Ada lagi susahnya kalau ada orang lewat dan melihat kami memberi makan, kalau bertanya mendingan kami bisa menjelaskan. Banyak yang tidak bertanya langsung disimpulkan bahwa lebah ternak dikasih gula biar bisa dipanen (hadeh...) ya.. sudahlah, jangankan masyarakat umum, kalangan akademisipun banyak yang masih berfikiran demikian, madu ternak tercampur dengan gula. Seandainya lebah kami bisa bertahan hidup tanpa kami kasih makan gula (pada saat hujan seperti ini) tentunya kami memilih tidak memberi makan, sudah capek, beli gula apalagi kalau seperti ini uang sudah habis, hutang lagi. (hadeh...)
No comments:
Post a Comment